Entri Populer

Rabu, 18 April 2012

Anak Manja


Assalamualaikum wr.wb.

Bu Norma, anak saya berusia 5 tahun. Bagaimana mengatasi kemanjaan anak disaat-saat tertentu, seperti manja disaat makan dan disaat berangkat sekolah. Terima kasih.

Ibu Atik-Badas

Waalaikumsalam wr.wb.

Ibu Atik yang berbahagia, terimakasih atas pertanyaannya. Sebelumnya, mari kita bahas terlebih dahulu pengertian dari istilah manja. Manja sebenarnya merupakan gejala yang normal pada anak-anak usia antara 4—6 tahun untuk selalu memperoleh perhatian orang tua atau lingkungannya terhadap diri sendiri. Manja juga berupa perilaku yang penuh kasih sayang orang tua kepada anak. Manja menjadi berkonotasi negatif, ketika bersifat berlebihan dan menjadikan anak mengalami hambatan perkembangan kepribadian. Psikolog Seto Mulyadi menjelaskan anak manja adalah anak yang selalu mengharapkan perhatian berlebihan dari lingkungan sekelilingnya dan juga diikuti dengan keinginan untuk segera dituruti kemauannya. Sayang sekali ibu Atik tidak menjelaskan perilaku spesifik dari manja di saat makan dan berangkat sekolah. Semisal, manja waktu makan seperti masih minta diambilkan, disuapi, pakai lauk tertentu, kemudian manja waktu berangkat seperti enggan bangun pagi dan mandi pagi, memakai baju, sepatu dan kaos kaki masih dibantu dan ketika di sekolah tidak mau ditinggal atau minta dibelikan ini dan itu. Melihat usia anak Ibu yang masih 5 tahun dan hanya pada situasi tertentu, dimungkinkan hal ini masih dalam taraf normal sesuai usia perkembangan. Meskipun demikian Ibu tetap perlu membimbing dan mengarahkan anak agar lebih mandiri.

Langkah pertama telusuri penyebab perilaku manja, apakah karena anak tunggal, sulung, bungsu, sering sakit-sakitan, sering ditinggal orang tua atau anak laki-laki diantara saudara-saudarnya yang perempuan, masalah dengan teman/lingkungan. Langkah kedua, Ibu perlu pula menganalisis apakah perilaku manja anak sudah sampai taraf berlebihan dan tidak bisa dikontrol lagi dengan cara menilai apakah ciri-ciri anak manja berikut ini ada pada diri anak ibu.

Gejala Perilaku Anak Manja:

1. menangis dan berteriak bila menginginkan sesuatu

2. suka merajuk sambil terlentang/berguling-guling dilantai dan tak mau bangun

3. sering marah dan bahkan memukul bila orang tua/guru menghukumnya

4. bersikap kasar pada orang dewasa atau anak-anak disekitarnya

5. menolak berbagi mainan/perlakuan tertentu dengan anak lainnya

6. Suka pamer dan ingin selalu menjadi pusat perhatian bagi kelompoknya

7. selalu menginginkan yang dimiliki orang lain, bila telah berhasil memilikinya, selalu menginginkan sesuatu yang baru.

8. menuntut orang lain selalu membantunya, padahal ia bisa melakukannya sendiri

Kunci utama dalam mengatasi kemanjaan anak terletak pada perubahan pada diri orang tua, yakni bagaimana orang tua menyikapi perilaku anak yang mengancam supaya keinginannya terpenuhi. Bila ibu cenderung memilih untuk selalu menuruti maka perilaku manja anak akan semakin tinggi. Sama halnya bila ibu tidak menuruti dalam satu waktu, kemudian anak meningkatkan ancamannya kemudian ibu kembali menuruti keinginan anak atau kita sebut ketidak konsistenan juga membuat anak semakin manja.

Langkah ketiga, orang tua dapat melakukan usaha sebagai berikut:

1. Orang tua atau pengasuh lain harus mempunyai kemauan untuk tidak lagi memanjakan anak, konsisten dan tegas.

2. Mulai mengajarkan step by step kemandirian sesuai tahap usianya. Tidak harus semua kemandirian dikuasai dalam satu waktu, fokuskan pada satu atau dua kemandirian dan konsistenlah. Misalnya kemandirian untuk anak usia 5 tahun adalah menutup kancing baju, memakai sepatu dan kaos kaki, mengurus diri sendiri di toilet (BAK dan BAB), mencuci tangan dan muka sendiri.

3. Berbicara dan membuat kesepakatan dengan anggota keluarga lain/pengasuh anak untuk menerapkan perilaku dan konsekuensi yang serupa bila muncul ancaman anak.

4. Komunikasilah dengan anak, bahwa seharusnya untuk usia saat ini mulai mempunyai tanggung jawab. Jelaskan mengenai prioritas, bahwa tidak semua yang diinginkan harus terpenuhi.

5. Jika anak masih mengabaikan perintah orang tua dengan merengek atau menangis, berikan pengertian bahwa tindakan itu tidak benar. Tekankan aturan. Ingatkan anak secara maksimal dan tegas untuk “tenang!”, “suaranya yang pelan!” sambil memegang tangan anak. Bila tidak diam dan tenang pindah anak dari lokasi tersebut. Orang tua dapat menggunakan teknik "Piringan Hitam Rusak", yang bila di stel musiknya akan terus berulang-ulang tapi makin lama makin lambaaat dan pelaaaan. Seperti itulah intonasi kita bila menghadapi si kecil yang merengek-rengek. Suara orang tua diperlunak seiring ketenangan anak mulai muncul. Anak diminta menarik nafas pelan-pelan, sebagai bentuk relaksasi, kemudian diambilkan minum. Berikan pelukan dan dukungan untuk menenangkan anak.

6. Orang tua harus konsisten untuk tidak memanjakan anak, tidak hanya satu atau dua hari saja lalu

kembali memanjakan mereka.


7. Berikanlah pujian atau sesekali hadiah jika anak tidak lagi merengek saat meminta sesuatu, sehingga anak mengerti bahwa orang tua senang saat dia mulai berubah.

Sekian, semoga dapat bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar