Entri Populer

Rabu, 18 April 2012

Khawatir menitipkan anakKhawatir menitipkan anak


Assalamualaikum wr.wb.

Bu Norma, saya mau tanya. Saya punya anak usia 4 tahun. Karena kami sibuk dengan pekerjaan masing-masing, maka dia kami pilihkan sekolah TK/RA full day. Jadi sepulang kerja kami baru bisa menjemputnya. Apa dampak psikologi yang akan diterima anak saya, bu? Karena saya khawatir, suatu saat nanti dia akan jadi anak pemberontak dan bagaimana solusinya? Karena kalau nitip ke rumah neneknya terlalu jauh. Terima kasih.

Siti-Sumber Bendo Pare

Waalaikumsalam wr.wb.

Ibu Siti yang berbahagia, terimakasih atas pertanyaannya. Pada dasarnya terdapat suatu dilema bagi orang tua terutama ibu yang bekerja di luar rumah dan harus rela memberikan peran pengasuhan anak pada orang lain/lembaga tertentu. Memang terdapat nilai positif bila ibu Siti menitipkan anak pada nenek yang tidak dimiliki oleh pembantu atau orang lain yakni sifat pengasih dan penyayangnya pada cucu, tetapi ibu Siti juga perlu memperhatikan tenaga, biaya dan kesehatan anak bila memang jarak rumah nenek terlampau jauh, sehingga dari sini lembaga pendidikan menjadi solusi kedua.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi orang tua dalam situasi ini. Pertama, orang tua perlu mencari informasi tentang lembaga pendidikan yang menawarkan jasa penitipan anak, terutama, nilai keagamaan yang diterapkan, selain itu juga profesionalitas pengasuh, lingkungan/fasilitas. Kedua, orang tua perlu mempersiapkan biaya. Implementasi nilai keagamaan terlihat dari sikap pengasuhan dan materi doa yang diajarkan dan dikenalkan pada anak. Nabi Ibrahim termasuk manusia mulia yang sangat peduli akan pentingnya mengenalkan Allah dan kegiatan ibadah pada anak. Seperti dalam

Surat Ibrahim: 35

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.

Surat Ibrahim 40

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.

Insya Allah bila hal tersebut sudah ada, maka dampak positif dari menitipkan anak pada lembaga pendidikan adalah anak menjadi lebih mandiri, tumbuh ceria, mudah bersosialisasi atau tidak pemalu dan mengenal doa-doa sehari-hari.

Mengenai kekhawatiran ibu Siti bahwa sifat memberontak akan mendominasi anak bila dititipkan di lembaga pendidikan, maka saya ingin menanyakan terlebih dahulu pada ibu, apakah gejala memberontak sudah mulai muncul saat ini? Apakah segala keinginan anak ibu turuti bila mulai menangis, teriak dsb? Apakah anak sudah bisa melaksanakan kemandirian untuk usia 4 tahun, seperti menutup kancing baju, memakai baju/jaket sendiri, memakai sepatu dan kaos kaki sendiri dan mengurus sendiri ketika BAB dan BAK? Hal sederhana seperti inilah yang sangat mendukung kepercayaan diri anak dan merangsang tanggung jawab anak dan patuh secara positif terhadap aturan orang tua.

Usia 2-3 tahun merupakan masa perkembangan egosentris pada anak, dan mulai menurun pada usia 4 tahun seiring luasnya pergaulan yang merangsang kemampuan social untuk memahami aturan/tanggungjawab dan menghargai keinginan orang lain. Anak terlihat memberontak saat ini karena berada dalam masa transisi dari lingkungan keluarga menuju lingkungan pendidikan. Orang tua perlu mendukungnya dengan komunikasi yang intens tentang hal baik yang akan ia dapatkan di sekolah dan perispan apa yang perlu dipunyai anak, tidak berkurangnya kasih sayang orang tua, penerapan aturan dan mengajarkan kemandirian sesuai usianya.

Sekian, semoga dapat bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar